Kamis, 15 Maret 2012

Pelatihan ICS


 LESMAN dan Forum Petani Kakako mengelar Pelatihan ICS untuk Kelompok Tani dan Kader

Untuk meningkatkan produksi dan produktifitas Kakao di Gunungkidul serta untuk mengantisipasi pasar global komoditi Kakao dengan kencenderungan produk  yang berkualitas LESMAN dengan bekerjasama dengan Petani Kakao Gunungkidul yang tergabung dalam ICS kakao Handayani, pada tanggal 30 Maret – 1 April 2011 mengelar pelatihan Internal Control System (ICS) untuk kelompok Tani dan Kader, yang akan diikuti 55 peserta dari 55 kelompok Tani Kakao yang tersebar di wilayah kecamatan Patuk, Karangmojo dan Ponjong.
Pelatihan ini dilakukan dengan masud dan harapan Untuk membantu menjaga kontinuitas mutu kakao , serta meningkatkan kepercayaan konsumen akan kualitas produk kakao  yang diproduksi, maka diperlukan suatu sistem pengawasan mutu yang mampu memberikan jaminan budidaya  produk terhadap konsumen.Kegiatan Pelatihan ini dijalankan karena kebanyakan sistem sertifikasi masih sulit untuk diterapkan di kelompok tani , alasan utamanya  antara lain akibat kendala teknis, waktu maupun biaya yang relatif mahal. Untuk itu, dikembangkan beberapa sistem pengawasan untuk menjamin kualitas kakao . Salah satu sistem pengawasan mutu yang dapat membantu produsen/ petani serta mampu disesuaikan dengan kondisi lokal adalah  Internal Control System (ICS) , Jelas  Devisi PATT dan UEP Lesman Eko Budhi.
Pelatihan ini dibuka oleh Ir. Budiwati kasi Budidaya dan Kualitas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul, yang menyampaikan bahwa untuk masa kedepan produk pertanian yang dipasarkan harus bersertifikat, untuk itu siap atau tidak siap petani harus menghadapi ini semua. Dengan perepan ICS dikelompok ini, diharapkan petani kakao Gunungkidul Sudah siap untuk mengantisipasi pasar global.
Lebih lanjut disampaikan oleh Fasilitator , Eko Setyowati bahwa beberapa aspek yang akan mendukung keberhasilan ICS adalah Infrastruktur, informasi pasar, jaringan pemasaran, mediasi, negoisasi,permodalan, dan peraturan-peraturan yang ada ( Regulasi, standart dan norma budaya local ). Dan untuk mendukung dinamisnya fungsi kelembagaan penjaminan produk anggota haruslah ada pengembangan kapasitas yang berkelanjutan untuk organ ICS itu dendiri.