Kamis, 22 Maret 2012

PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobacteria )


Membuat dan mengembangkan PGPR (  Plant Growth Promoting Rhizobacteria )

Salah satu mikroorganisme yang menguntungkan tanaman adalah bakteri yang mengkolonisasi akar atau tanah rizosfer tanaman. Bakteri ini disebut sebagai PGPR. Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) juga menjelaskan bakteri tanah yang mengkolonisasi akar tanaman setelah inokulasi melalui benih, dan bakteri ini dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Akibat proses kolonisasi adalah: mikroba memperbanyak diri di spermosfer karena adanya eksudat benih, mikroba menempel di permukaan akar, dan mikorba mengkolonisasi sistem akar yang sedang tumbuh.
Mekanisme PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman
A.    Menekan penyakit tanaman (bioprotektan)
Bakteri ini sanggup membunuh organisme patogen atau penyakit tanaman setelah bakteri tersebut berkembang biak dengan baik. Agen pengendali biologis yang telah banyak diteliti adalah genus Bacillus, Streptomyces, Pseudomonas, Bulkholderia dan Agrobacterium. Mikroba tersebut menekan pertumbuhan penyakit melalui mekanisme:

Ø  Induksi resistensi sistemik dari tanaman
Ø  Produksi siderofor yang mengkhelat besi sehingga besi tidak tersedia untuk patogen
Ø  Sintesis metabolit yang bersifat anti jamur seperti antibiotik, enzim yang mendegradasi dinding sel jamur, atau hidrogen sianida yang menekan pertumbuhan jamur patogen
Ø  Mampu berkompetisi dengan patogen untuk nutrisi atau tempat di akar

B.     Memperbaiki ketersediaan nutrisi (biofertilizer)
Biofertilizer (pupuk hayati) yang sering digunakan untuk meningkatkan penyerapan tanaman adalah:
Ø  Azotobacter. Bakteri pemfiksasi nitrogen hidup bebas.
Ø  Azospirillum. Bakteri pemfiksasi nitrogen yang berasosiasi dengan rumput-rumputan
Ø  Pseudomonas. Bakteri yang menghasilkan siderofor, melarutkan fosfat
Ø  Thiobacillus. Bakteri pengoksidasi sulfur untuk meningkatkan serapan S
Ø  Penicillium dan Aspergillus. Pelarut fosfat
Ø  Jamur Mikoriza. Meningkatkan penyerapan P

C.    Memproduksi fitohormon (Biostimulan)
Bakteri Azotobacter, Azospirillum, Pseudomonas, dan Bacillus menghasilkan fitohormon atau faktor tumbuh (growth regulator) yang menyebabkan tanaman menghasilkan akar rambut dalam jumlah yang lebih besar sehingga meningkatkan permukaan absortif akar untuk menyerap unsur hara. Fitohormon yang dihasilkan adalah asam indol asetat (Indole acetic acid, IAA), sitokinin, giberelin. Bakteri juga menghasilkan fitohormon etilen yang menghambat pertumbuhan tanaman.

D.    Pembuatan  Biang ( Indukan ) PGPR
Bahan :
1.      Akar jagung, akar kolonjono ( Rumput Gajah ), Akar putrid malu, Akar Teki, Rebung Banbu ( Legi ), Tauge dan akar yang dituju.
2.      Semua bahan dikumpulkan sebanyak 1 kg
3.      Air 3 – 5 liter air matang yang sudah dingin
Cara pembuatan
1.      1 kg kumpulan akar di cacah/dicincang
2.      Hasil cincangan dicampur dengan air dan dimasukan dalam jerigen
3.      Setiap hari digoyang-goyang, setelah 5 hari sudah jadi biang ( indukan )


E.     Perbanyakan PGPR
Bahan
1.      Bekatul halus        : 4 gelas
2.      Terasi                     : 2 ruas ibu jari
3.      Gula pasir              : 2 sdm
4.      Air kapur/injet       : 1 sdt
5.      Air bersih              :  5 liter
6.      0,5 liter biang moretan

Cara Pengembangan
1.      Semua bahan di campur menjadi 1 dan diaduk hingga campur
2.      Adonan direbus
3.      Didiamkan sampai dingin, kemudian disaring
4.      Hasil saringan kemudian disimpan

F.     Penggunaan PGPR
1.    1 gelas : 1 liter air  untuk perendaman benih selama 6 jam dan untuk penyiraman media tanam atau media semai.
2.      1 gelas : 14 Liter air untuk aplikasi pada tanaman dengan dikocor atau disemprotkan.